Home » Teknik Pemesinan

Teknik Pemesinan

Kompetensi kelulusan sebagai teknisi yang berkarakter profesional dalam perencanaan pembuatan komponen mesin dengan mesin bubut, frais, dan gerinda. Serta penggunaan program gambar autocad.

MOTTO

"Bekerja keras berdasarkan kejujuran dan persahabatan dan Mendidik siswa yang memenuhi syarat adalah salah satu tujuan kami."

Peran teknologi industri sangat penting untuk pengembangan dan kemajuan bangsa, karena nilai tambah dari setiap produk dapat ditingkatkan dengan penggunaan teknologi yang semakin canggih untuk mengisi permintaan pasar. Ini memiliki konsekuensi untuk menekan upaya industrialisasi dengan memanfaatkan cara yang paling tepat dengan karyawan yang terampil dan handals.

Jadi penguasaan teknologi merupakan salah satu syarat untuk memacu industrialisasi dalam penguasaan teknologi. Untuk mencapai hal ini bisa diisi dengan karyawan yang terampil dan handal dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tingkat. Rangka untuk mendapatkan lulusan SMK yang benar-benar memiliki kemampuan di bidang yang sesuai, harus ada guru teknologi yang memiliki kemampuan dalam praktek serta kemampuan untuk menyelenggarakan lokakarya/mesin lab di sekolah.

Meskipun banyak kritikus dan masalah yang dihadapi, dengan komitmen yang tinggi dari pemerintah Indonesia memilih untuk terus meningkatkan pelaksanaan pendidikan kejuruan, baik kuantitatif dan aspek kualitatif. Komponen yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan di sekolah, termasuk kompetensi guru, sarana dan prasarana yang baik, pembiayaan yang memadai, administrasi dan manajemen yang baik. Dari banyak komponen, guru adalah komponen yang paling penting dalam mencapai tujuan, seberapa baik komponen di sekolah, jika guru tidak memiliki kompetensi yang memadai, hasil studi kurang.

Oleh karena itu SMK Muhammadiyah PEKALONGAN bekerja dengan PRIMATEXCO INDONESIA PT untuk menekankan pelajaran praktis, karena keberadaan fasilitas berupa sarana dan prasarana praktek memainkan peran penting.

Untuk tujuan ini, Majlis Dikdasmen Pekalongan telah melakukan banyak upaya dalam bentuk penataan kembali kebijakan pendidikan kejuruan dengan SMK, terutama dengan pembangunan infrastruktur atau laboratorium praktek. Berarti dalam bentuk bangunan dan infrastruktur dalam bentuk alat-alat praktis atau mesin adalah identitas Sekolah Kejuruan yang memiliki investasi yang sangat mahal. Oleh karena itu, kompetensi guru dalam mengelola praktek infrastruktur teknis yang dibutuhkan.